Senin, 21 Januari 2013

Alamat Salon Plus Manado

Posting kali ini dalam artikel berjudul  : Alamat Salon Plus Manado 
selamat membaca dan menikmati semoga bisa
menambah semangat sobat2 menghadapi hari demi hari....

Untuk sementara waktu artikel tentang :  Alamat Salon Plus Manado 
sedang kami edit ulang untuk kepuasan smua pengunjuang blog.
setelah lengkap dan akurat segera kami posting kembali
artikelnya, trims sebelumnya

Untuk pengganti sementara artikel yang sobat2 cari, admin ganti
dengan cerita plus dibawah ini ya...
semoga ceritanya bisa menghibur sobat-sobat...


Dijebak Tapi Enak

Sebut saja namaku Tasha. Agustus kemarin baru saja aku merayakan ulang tahunku
yang ke 36. Sebuah perayaan ulang tahun yang sangat berkesan buatku.Sebagai ibu
rumah tangga dengan suami yang luar biasa sibuk,aku sering merasa jenuh di rumah.Pergaulanku
pun tidak terlalu luas. Aku bukan tipe wanita yang senang kumpul-kumpul,ke kafe,hura-hura
dan sebagainya.Hiburanku paling hanya TV,telepon dan komputer.Aku sering chating
untuk menghilangkan kejenuhanku.Dari chat itulah aku mulai mengenal yang namanya
perselingkuhan.Kepulangan suamiku yang hanya empat-lima hari dalam sebulan jelas
membuatku sepi akan kasih sayang.Dan tentunya sepi pelayanan.Tapi mungkin aku
juga terpengaruh oleh teman-teman chatku.

Sebelum kenal chating,aku tidak begitu perduli dengan kesepian.Namun setelah
banyak bergaul di chat,aku mulai merasa bahwa selama ini hasrat birahiku tak
pernah terpenuhi.Ronny adalah pria pertama yang berselingkuh denganku.Usianya
lima tahun lebih muda dariku dan sudah menikah. Tubuhnya cukup ideal dan aku
puas setiap berkencan dengannya. Namun kami tidak bisa sering-sering karena
istri Ronny bukan tipe wanita yang bisa dibohongi. Setelah Ronny aku pun semakin
membuka diri dengan menggunakan nick chat yang bikin penasaran. Beberapa pria
mulai sering mengisi kekosongan birahiku. Ada Ferry, manager sebuah perusahaan
kontraktor berusia 30 tahun yang lihai memancing birahiku. Lalu ada Dhani yang
seumuran denganku yang tidak pernah puas dengan pelayanan istrinya. Dan masih
ada beberapa lagi.Aku mulai mengenal daun muda ketika berkenalan dengan Chris,
mahasiswa salah satu PTS di Jakarta yang usianya lebih muda 15 tahun dariku.
Waktu itu aku agak segan berkenalan dengannya karena usianya yang terpaut jauh
sekali denganku. Namun Chris memberiku pengalaman lain. Suatu ketika dia datang
ke rumahku saat rumahku sedang sepi. Dan dengan gairah mudanya yang menggelegak,
Chris memberikan sensasi tersendiri padaku. Apalagi dengan ‘Mr. Happy’ miliknya
yang king size. That was great.Aku pun jadi tertarik dengan daun-daun muda yang
bertebaran di chat room. Sampai akhirnya aku mengoleksi sekitar 20 daun muda
dengan usia antara 17-25 tahun yang keep contact denganku. Memang baru 4 orang
dari mereka yang sempat berkencan denganku, namun yang lainnya tetap aku kontak
via telepon. Hingga akhirnya menjelang ulang tahunku Agustus kemarin aku punya
rencana yang belum pernah aku lakukan sebelumnya. Aku mengontak 8 daun muda yang
kupilih untuk merayakan ulang tahun bersamaku. Pilihan pertama jatuh pada Felix,
siswa kelas 3 di salah satu SMU yang cukup terkenal di Jakarta Selatan.“Halo
tante..”, sapanya ceria ketika aku menghubungi HP-nya.“Ya sayang, Sabtu ini ada
acara nggak?”, tanyaku tanpa basa-basi.“Ya biasa tante, paginya sekolah dulu”,
jawabnya sedikit manja.“Tapi sorenya free kan, tante ada acara nih..”, tanpa
kesulitan Felix menyanggupi undanganku.

Selanjutnya Arga, mahasiswa salah satu PTS di Depok. Tanpa kesulitan pula Arga
menyanggupi undanganku.Kemudian Frans, salah seorang instruktur di pusat
kebugaran milik seorang binaragawan ternama di negeri ini. Frans juga
menyanggupi. Aku senyum-senyum sendiri membayangkan tubuh Frans yang tegap
berotot dan ukuran Mr. Happynya yang.. wow! Aku pernah sekali berkencan
dengannya dan aku takjub dengan Mr. Happy miliknya yang panjangnya 3 kali Nokia
8850 milikku. Selanjutnya Dodi, siswa SMU di salah satu sekolah swasta yang
cukup elit di bilangan Jakarta Selatan. Lalu Stanley, mahasiswa PTS ternama di
daerah Grogol dengan sepupunya Jonathan yang juga kuliah di tempat yang sama.
Lantas Rhino, gitaris di salah satu kafe di daerah Selatan. Dan terakhir tentu
saja Chris, daun muda pertamaku.Hari yang kunantikan pun tiba, tepatnya sehari
sebelum ulang tahunku.Pagi-pagi sekali aku menitipkan Juliet, anakku yang duduk
di bangku SMP, ke rumah kakakku. Aku beralasan ada reuni SMA weekend ini.
Setelah itu aku mampir ke salah satu bakery di bilangan Hayam Wuruk untuk
mengambil kue ulang tahun pesananku. Kemudian aku langsung check in di suite
room salah satu hotel berbintang di daerah Thamrin. Di kamar aku segera re-check
daun-daun mudaku untuk memastikan kehadiran mereka. Semua beres, mereka akan
hadir sekitar jam 5 sore.Sekarang baru jam 11 siang. Cukup lama juga sampai jam
5 sore nanti. Sambil tiduran di ranjang aku membayangkan apa yang akan terjadi
nanti. Kok malah jadi horny. Aku mondar-mandir di kamar tak karuan. Untuk
mengusir kejenuhan aku turun ke bawah, sekalian mencicipi makan siang di
restoran hotel tersebut. Di salah satu meja, aku melihat 5 orang wanita seusiaku
dan 1 orang pria yang wajahnya masih cute sekali.

Mungkin masih kuliah atau sekolah. Mereka makan sambil ngobrol dan tertawa-tawa.
Sama sekali tak menyadari kehadiranku,sampai akhirnya salah seorang dari wanita-wanita
itu beradu pandang denganku. Dia memberitahu yang lain, dan si cute melambai ke
arahku. Aku tersenyum dan membalas lambaiannya.Selesai makan, aku mendapat
selembar memo dari salah seorang pelayan. Aku membaca isi pesannya, “DANIEL,
0856885— PLZ CALL ME”. Aku tersenyum. Sampai di kamar, aku menghubungi nomor
tersebut.“Halo..” terdengar ribut sekali di ujung sana.“Halo, Daniel?” tanyaku.“Ya,
siapa nih?” tanya si pemilik suara itu lagi.“Aku dapet memo dari kamu..”“Ohh..
iya, nama kamu siapa?” kami berkenalan, dan ternyata Daniel adalah si cute yang
aku lihat di resto bersama 5 wanita tadi. Dan aku surprise sekali setelah
mengetahui bahwa Daniel juga sedang merayakan ulang tahunnya hari ini. Dia juga
surprise setelah kubilang bahwa aku juga akan merayakan ulang tahun di sini.
Kemudian Daniel mengundangku untuk merayakan ulang tahun di kamar yang disewanya
di bawah. Kebetulan! Sambil mengisi waktu nggak ada salahnya pemanasan dulu.Family
room yang disewa Daniel penuh dengan balon aneka warna. Kelima wanita yang
kulihat tadi ada di situ. Salah satunya adalah adik maminya Daniel, dan yang
lain teman-temannya. Rupanya Daniel ‘dipelihara’ sebagai gigolo oleh kelima
wanita tersebut.Candra, adik maminya Daniel adalah wanita pertama yang
mengenalkan anak itu ke dalam dunia seks. Lalu ada Shinta dan Melly, teman kerja
Candra, serta Yuni dan Liana, teman aerobik Candra.

Dan hari itu mereka berlima sepakat untuk merayakan ulang tahun Daniel di kamar
tersebut sejak tadi malam. Tepat jam 12 tadi malam Daniel menirima suapan kue
ulang tahun dari mulut wanita-wanita itu secara bergantian, dan jam 5 pagi tadi
mereka baru selesai melepas birahi bersama.Acara kali ini semacam games, dimana
Daniel dalam keadaan telanjang bulat diikat dengan mata tertutup atas ranjang
dengan penis yang tegak. Kemudian secara acak kelima wanita itu memasukkan penis
Daniel ke dalam vagina mereka, dan saat itu Daniel harus menebak, siapa yang
sedang menindihnya. Kalau benar, Daniel diperbolehkan melepaskan ikatannya dan
melepas birahinya dengan wanita yang tertebak. Tapi kalau salah, wanita tersebut
akan menyodorkan vaginanya ke mulut Daniel, dan anak itu harus memuaskannya
dengan lidahnya.Aku menyaksikan permainan yang seru itu di salah satu kursi di
situ. Ramai sekali mereka bermain. Kadang aku senyum-senyum ketika Daniel salah
menebak. Anak itu lihai sekali melakukan oral sex, sudah 3 wanita yang klimaks
akibat permainan lidahnya. Aku menikmati permainan itu, yang ujung-ujungnya
mereka kembali berpesta sex berenam. Candra mengajakku bergabung. Sebetulnya aku
agak keberatan, karena aku belum pernah melakukan hubungan seks dengan
melibatkan wanita lain. Namun aku ngiler juga melihat tubuh Daniel yang cukup
oke itu, apalagi dengan penisnya yang wow!Lumayan juga buat pemanasan. Aku
sempat dua kali klimaks di pesta mereka. Yang pertama dengan Daniel, dan yang
kedua..ehm, saat oral sex dengan Liana. Jujur saja, awalnya aku agak jengah
ketika merasakan kulit tubuhku bersentuhan dengan kulit wanita-wanita itu,
apalagi saat menyentuh bagian-bagian sensitif.

Namun gairah birahi yang menyala-nyala dapat membuatku melupakan semua rasa
risau tersebut. Akhirnya aku sangat menikmati juga bermain dengan wanita-wanita
itu.Sayangnya menjelang jam 5 aku harus selesai lebih awal, kerena sebentar lagi
orang-orang yang akan merayakan ulang tahunku akan datang. Padahal aku baru saja
menikmati permainan mereka. Aku pun pamit, namun sebelum kembali ke kamar aku
mengundang mereka ke kamarku untuk bergabung dengan pesta ulang tahunku nanti
malam. Mereka setuju, terutama kelima wanita tersebut karena mendengar ada 8
daun muda yang kuundang untuk memuaskan hasratku.Masih kurang lima menit, aku
menunggu sendirian di kamar yang luas tersebut. Frans yang pertama kali datang.
Pria bertubuh tegap itu langsung mencium bibirku sambil mengucap happy birthday.
Dengan gaya jantannya Frans bermaksud menggendong tubuhku seperti biasa, namun
aku menahannya.“Ntar Frans, tunggu yang lain..”, kataku.Wajah Frans terlihat
bingung.Aku pun menjelaskan rencana ulang tahunku kepadanya. Pria itu tertawa
terbahak-bahak“Gila.. tante maniak banget ya, emang kuat?”, goda Frans.Aku
tersenyum. Tak lama kemudian Chris datang. Anak itu terkejut mendapati ada pria
lain di kamar itu. Aku pun kembali menjelaskan rencanaku kepadanya. Chris sampai
geleng-geleng. Lalu Felix dan Dodi datang secara bersamaan dengan raut wajah
keduanya yang sama-sama bingung. Chris dan Frans tertawa-tawa melihat
kebingungan mereka. Kemudian Stanley dan Jonathan juga datang bersamaan, namun
mereka tidak terlalu kaget karena aku sering bermain bertiga dengan mereka. Lalu
Arga, dan terakhir Rhino.Lengkaplah sudah. Aku mengajak mereka ke sauna untuk
mandi bersama. Aku melihat beberapa dari mereka agak risih. Mungkin mereka tidak
terbiasa berada dalam satu ruangan dengan sesama pria dalam keadaan telanjang.
Hanya Stanley, Jonathan, Frans dan Chris yang bisa menguasai keadaan. Yang lain
masih terlihat agak nervous.

Selesai bersauna,aku mengeluarkan anggur yang kubawa dari rumah tadi. Anggur itu
sudah kucampur dengan obat perangsang dan obat kuat konsentrasi tinggi. Aku
jamin siapa pun yang meminumnya mudah sekali terangsang dan dapat bertahan lama.
Aku memberikan mereka satu persatu. Kemudian kita ngobrol-ngobrol di atas
ranjang sambil minum. Oya, semenjak dari sauna tadi, tak satu pun tubuh kami
yang ditutupi pakaian. Kami sudah bertelanjang bulat.Kami terus ngobrol-ngobrol
sambil aku menunggu reaksi obat tersebut. Sekitar setengah jam kemudian mereka
mulai menunjukkan gejala-gejala terangsang. Beberapa bahkan penisnya mulai
mengeras. Aku mencoba membakar gairah mereka dengan menjamahi tubuhku sendiri.
Sambil minum kuusap-usapkan tanganku ke seluruh tubuh, kumainkan payudaraku, dan
kuusapi permukaan vaginaku. Aku tertawa dalam hati. Dari tingkah laku dan
ekspresinya, jelas sekali kalau birahi mereka sudah naik ke kepala. Namun tak
ada yang berani memulai, sampai Chris yang duduk di dekat kakiku memberanikan
diri menyentuhku.Frans ikut-ikutan menjamah tubuhku, disambung Felix, dan
akhirnya semua bergumul menyentuhku. Ah great! The party has just begun.Aku
asyik berciuman dengan Frans dengan panuh nafsu, sementara Arga dan Dodi
menjilati kedua payudaraku. Tangan kiriku asyik mengocok penis Felix sedangkan
yang kanan dengan lincah memuaskan Chris. Lidah Jonathan menari lincah di
perutku, memberikan sensasi kenikmatan tersendiri.

Sementara Stanley dan Rhino melengkapi kenikmatan dengan menjelajahi daerah di
bawah perut dengan lidah dan jari-jari mereka. Ahh.. baru kali ini aku merasakan
gejolak yang luar biasa. Setiap jengkal tubuhku rasanya dimanja dengan sentuhan
mereka. Kami pun bertukar-tukar posisi.Hampir dua jam kami melakukan fore-play
tersebut. Chris yang pertama berhasrat menembus lubang vaginaku. Sambil
bersandar di dada Frans yang bidang, sementara Stanley dan Felix asyik mencumbui
tubuhku yang terawat, aku menerima kenikmatan yang diberikan Chris. Ahh.. anak
itu hebat sekali memainkan temponya. Penisnya yang memang berukuran besar terasa
memenuhi vaginaku. Setelah Chris, gantian Jonathan yang menghujamkan penisnya
yang bertindik mutiara itu ke dalam vaginaku.“Ahh.. ahh.. terus Jo.. aaahhh..”,
aku mulai mendesah merasakan bola mutiara itu memijit-mijit dinding vaginaku.Uhh..
nikmat sekali. Daun mudaku yang satu ini memang kreatif sekali mendandani
penisnya. Suatu kali saat aku berkencan dengannya, Jonathan memasang sepuluh
anting-anting kecil yang terbuat dari silikon di sekeliling leher penisnya.Hasilnya..wow,
aku mengalami multi orgasme hingga 17 kali berturut-turut. Saat itu hampir aku
kehabisan nafas.Seperti biasa saat aku main dengan Jonathan, Stanley kumat
gilanya. Penis Jonathan yang berdiameter 5 cm itu sudah hampir memenuhi vaginaku,
Stanley menambahnya dengan menghujamkan penisnya yang berukuran kurang lebih
sama dengan Jonathan ke dalam vaginaku. Akkhhh.. nikmatnya! Aku sampai menggigit
tangan Felix yang sedang memelukku.“Ahh.. ahh.. ooohhh..”, birahiku semakin
memuncak.

Saat itu Rhino langsung menyumpal mulutku dengan penisnya yang belum disunat itu.
Mmm.. nikmat sekali.Aku mengulum dan memainkan ujung penis Rhino yang kenyal. I
like this.. aku menggigitinya seperti permen karet. Anak itu mengerang keasyikan.
Aku merasa birahiku semakin memuncak. Dan..ahhh, aku pun mencapai orgasmeku.
Jonathan dan Stanley mencabut penis mereka pelan-pelan. Kemudian gantian Stanley
yang memasukkan penisnya yang basah itu ke dalam mulutku.Di bawah, Frans kembali
bergumul dengan vaginaku. Lidahnya lincah menari-nari membangkitkan kembali
gairahku hingga birahiku kembali naik. Lantas dituntaskannya dengan penis
supernya tersebut. Ahhh.. nikmatnya. Kami terus berpesta, bergumul dan berganti-ganti
posisi. Tanpa terasa malam hampir mencapai pukul 12. Artinya sebentar lagi hari
ulang tahunku akan tiba. Saat itu segenap kepuasan telah menyelimuti kami dari
pesta sejak sore tadi. Tubuh-tubuh macho itu tergeletak melepas ketegangannya di
tengah-tengah tubuhku, sambil kami bercumbu-cumbu kecil.Akhirnya alarm
handphoneku yang sengaja kupasang, berbunyi. Now it’s the time!Tepat jam 12 aku
mengeluarkan kue ulang tahun yang kubeli tadi siang dari dalam lemari es,kuletakkan
di atas meja.

Kedelapan daun mudaku berdiri mengelilingi meja tersebut. Acara potong kue pun
dimulai. Potongan pertama kuletakkan di atas cawan, kemudian kuberikan pada
Chris yang berdiri di sebelahku. Kusuapkan sepotong ke mulutnya dengan mulutku.
Kemudian potongan kedua kuberikan pada Frans dengan cara yang sama. Lalu
berturut-turut Stanley, Jonathan, Arga, Dodi, Rhino dan terakhir Felix.Kami pun
berpesta dengan kue itu dan tentunya beberapa botol anggur yang telah kuberi
obat perangsang tadi. Selesai makan, atas ide Frans aku diminta berbaring di
atas meja, kemudian tubuhku dibaluri sisa krim dari kue dan sedikit disirami
anggur. Kemudian dengan buas, kedelapan daun mudaku melumat tubuhku dengan lidah
mereka. Ahh.. nikmat sekali rasanya. Aku merasa seperti ratu yang dimanja gundik-gundiknya.Mereka
tak hanya menjilati, tapi juga mencumbui seluruh permukaan kulitku. Sshh.. oohhh..
Felix memang pintar sekali menjelajahi payudaraku. Anak itu berduet dengan Arga
melumat payudara dan puting susuku. Frans, Rhino dan Chris asyik berebutan
mengeroyok vagina dan pantatku. Uhhh.. rasanya vaginaku ingin meleleh dibuatnya.Sudah
8 kali aku orgasme dengan permainan ini, namun mereka terus asyik melumat
tubuhku tanpa henti. Gila, obat perangsang pemberian salah seorang temanku itu
memang top banget.“Sshhh.. ooohhh..”, untuk yang ke-9 kalinya aku mencapai
orgasme.Karena tak tahan aku pun bangkit. Tubuhku sudah basah oleh air liur
mereka. Aku melirik ke jam di handphoneku. 00:57. Sebentar lagi Daniel dan tante-tantenya
akan kemari.“Sebentar ya sayang..”, aku menyingkir sedikit dari daun-daun mudaku
untuk mengirim SMS ke Daniel.Tak lama kemudian anak itu membalas. Yup, confirm!
Mereka sedang di lift dan sebentar lagi akan tiba.“Ok sayang.. kalian semua
betul-betul hebat. Tante senang sekali merayakan pesta ulang tahun seperti ini.
Nah.. sebagai imbalan, tante punya surprise buat kalian semua..”, cetusku sambil
senyum-senyum.

Kedelapan pria itu saling berpandangan dengan bingung.“Wah, surprise apalagi nih
tante?”, tanya Chris.Aku mengecup bibir anak itu.“Liat aja bentar lagi”, jawabku.Baru
saja aku meyelesaikan kalimatku, pintu kamar berbunyi. Aku segera memakai kimono
dan menghampiri pintu.“Happy birthday Tasha..”Daniel dan tante-tantenya
berteriak ribut mengejutkan semua pria yang ada di dalam kamarku. Aku
mempersilakan masuk dan mengenalkan mereka. Melihat kedelapan daun mudaku yang
tanpa busana, kelima wanita itu langsung menanggalkan pakaian mereka tanpa basa-basi.“Oke
semua, this is the real party.. Enjoy it!”, seruku pada mereka.Bagai pasukan
yang dikomando, mereka langsung mencari pasangan dan memilih tempat masing-masing
untuk melepas birahinya. Aku menghampiri Daniel yang masih berpakaian lengkap.“Sayang..
sekarang saatnya kita berduaan. Biar saja mereka berpesta, tante ingin menikmati
tubuh kamu sendirian.. mmm.. mmm..”, desahku seraya mencium bibir Daniel.Pria
macho itu langsung menggendong tubuhku dan membawaku ke bathroom. Daniel
mendudukkanku di atas meja wastafel, dan kami pun melanjutkan ciuman kami.
Tanganku lincah melucuti kemeja yang membungkus tubuh Daniel. Anak itu juga
melepas kimono yang kupakai. My God! Untuk kesekian kali aku mengagumi tubuh
kekar Daniel yang putih itu. Aku mendekap tubuhnya hingga dadanya menempel ketat
di payudaraku. Ssshh.. hangat sekali. Daniel menciumi leher dan bahuku habis-habisan.
Gairahku kembali naik.

Dengan lembut Daniel mendorong tubuhku hingga setengah berbaring di atas
wastafel tersebut. Kemudian dengan liar anak itu menjelajahi tubuhku dengan
lidahnya. Ahhh.. dia pintar sekali mencumbui puting susuku. Sementara sebelah
tangannya mengusap-usap permukaan kemaluanku. Kedua tanganku sampai meremas
rambut Daniel untuk menahan kenikmatanku. Daniel membasahi jari-jarinya dengan
lidahnya, kemudian dimasukannya jari tengahnya yang kekar itu ke dalam lubang
vaginaku.“Sshhh.. ooohhh..”, aku mendesah merasakan kenikmatan itu.Daniel
melirik ke wajahku yang sedang berekspresi seperti orang ketagihan. Bibir, lidah
dan giginya tak henti-henti mencumbui puting susuku. Daniel memang lihai sekali
memainkan tempo. Tak sampai lima belas menit, jari-jari Daniel berhasil
membuatku klimaks. Aku memeluk dan mencium anak itu.Kemudian gantian aku yang
turun ke bawah untuk menikmati penisnya yang aduhai itu. Gila, masih lemesnya
aja segini, gimana udah tegang nanti. Penis Daniel yang tidak disunat itu
terlihat lucu dengan daging lebih di ujungnya. Dengan lincah aku menjilati
sekeliling penis anak itu. Daniel meremas rambutku dengan penuh nafsu. Lidahku
mulai menjelajahi batang penisnya yang besar itu. Uhhh.. gila besar sekali.
Sampai pegel lidahku menjilatinya. Sesekali Daniel menggesek-gesekkan batang
penisnya itu ke mulutku dengan geMas. Aku semakin liar saja melumatnya. Pelan-pelan
aku mulai melahap penis Daniel. Mmm.. mmm.. enak sekali. Aku mengulum ujung
penis Daniel yang kenyal, dan menarik-nariknya seperti permen karet. Anak itu
sempat bergidik menahan nikmat.

Sambil mengulum ujungnya, kedua tanganku memainkan batang penisnya yang sudah
basah oleh air liurku itu. Lidahku semakin lincah dan liar.Akhirnya penis Daniel
mencapai ukuran klimaksnya. Dan.. wow betul-betul fantastis. Aku mengukurnya
dengan jariku. Gila, nyaris dua jengkal tanganku. Kayaknya tadi waktu party
bareng tante-tantenya nggak segede ini. Makan apa sih ni anak. Penis Daniel
sudah keras,kepalanya sudah menyembul dari balik kulitnya dan urat-urat yang
perkasa mulai menghiasi sekeliling batang penisnya. Daniel mengusap-usapkan
penisnya ke sekujur wajahku. Ahhh.. nikmat sekali. Sebentar lagi aku akan
merasakan kejantanannya.Sambil berpegangan di wastafel, aku siap dengan posisi
nungging. Perlahan-lahan Daniel menyelipkan batang penis jumbonya itu ke dalam
liang vaginaku. Aahhh.. aku merasa seperti seorang perawan yang baru menikmati
malam pertama. Penis Daniel terasa sulit menembus vaginaku. Pelan-pelan Daniel
menusukkan semakin dalam, dan.. akhirnya penis Daniel amblas ke dalam vaginaku.
Uhhh.. rasanya ketat sekali di dalam.“Shh.. tante.. lubangnya sempit banget sih..
enak banget nih..ahhh..”, Daniel mendesah ditelingaku.

Pelan-pelan Daniel mulai memaju-mundurkan penisnya. Ohh..ohhh..ooohhh.. nikmat
sekali. Sementara kedua tangannya yang kekar meremas payudaraku.“Aahhh.. ahh..
Daniel.. aahhh.. enak sekali sayang.. aahhh..”, Aku merasakan tubuhku akan
meledak menahan rasa nikmat yang luar biasa.Baru kali ini aku merasa seperti ini.
Dan tak lama kemudian aku pun mencapai klimaks. Ahhh.. Daniel mencabut batang
penisnya dari vaginaku. Gila, anak itu masih cool aja. Masih dalam posisi
berdiri, aku memeluk tubuh kekarnya, sambil menciumi dadanya yang bidang.“Gila,
kamu hebat sayang.. mmmhhh..”, desahku seraya melumat bibirnya.Daniel lalu
menggendong tubuhku dan dia mulai melumat payudara dan puting susuku. Ahhh..
asyik sekali.“Tante.. aku mau sambil berdiri ya..”, desahnya.Aku mengangguk.
Tanpa kesulitan Daniel kembali meyelipkan batang penisnya yang masih keras ke
dalam vaginaku yang sudah becek. Oohhh.. kami bermain dengan posisi berdiri.
Berat badanku membuat penis Daniel menancap semakin dalam. Nikmat sekali rasanya.Entah
berapa kali aku dan Daniel saling melepas nafsu di kamar mandi itu. Tubuhku
sampai lemas karena terlalu sering orgasme. Daniel yang masih stay cool duduk di
atas toilet, sementara aku duduk di pangkuannya sambil merebahkan tubuhku di
dadanya yang bidang.“Hhh.. kamu gila sayang, hebat banget sih..”, cetusku sambil
mencubit hidung Daniel.Anak itu tersenyum sambil mengusap rambutku.“Tante juga
hebat.. gila tadi tante party sama cowo-cowo itu ya?”, tanya Daniel sedikit
takjub.Aku mengangguk manja. Anak itu sampai geleng-geleng.“Kamu juga sering kan
party bareng tante-tantemu itu? Hayo ngaku..”, celetukku dengan nada bercanda.Daniel
tertawa. Sambil melepas lelah aku berbagi cerita dengan Daniel. Aku sampai
geleng-geleng mendengar ceritanya. Di usianya yang masih semuda itu ternyata
pengalaman seksualnya jauh lebih banyak dari padaku.

Dengan segala kelebihan fisik yang dimilikinya, anak itu seringkali
menyelesaikan persoalan dengan rayuan dan pesona bercintanya. Mulai dari teman
sekelasnya yang rela membuatkan PR-nya dan Daniel membayarnya dengan memberi
kenikmatan birahi pada si cewe itu. Kemudian tantenya yang kepergok berselingkuh
di salah satu restoran, juga merelakan tubuhnya dipuaskan Daniel sebagai imbalan
tutup mulut. Bahkan sampai wali kelasnya yang menurutnya memang cantik itu, rela
membubuhkan nilai 9 di raport Daniel dengan imbalan pelayanan birahi yang
memuaskan dari anak itu.“Tante, kita keluar yuk, kayaknya pada berisik banget
deh..”, ajak Daniel tiba-tibaAku mengangguk setuju. Sejak tadi memang di luar
kamar mandi tersebut berisik sekali. Suara lenguhan, desahan sampai jeritan
manja sayup-sayup terdengar saat aku berpacu nafsu dengan Daniel di kamar mandi
tadi.Betapa terkejutnya aku ketika keluar dari kamar mandi melihat pemandangan
yang selama ini hanya dapat aku nikmati lewat blue film. Para daun mudaku
tersebar di berbagai sudut asyik berbagi kenikmatan dengan tante-tantenya
DanielJonathan dan Stanley yang selalu kompak asyik memuaskan Shinta di salah
satu sofa. Arga, Rhino dan Dodi juga sibuk menggumuli Melly, yang paling cantik
dan seksi di antara wanita-wanita itu. Sementara Candra bagai seorang ratu
tergolek di atas ranjang, sementara Chris dan Felix dengan buas menggeluti
tubuhnya yang memang mulus. Si macho-ku Frans rupanya yang jadi favorit sampai
Yuni dan Liana berebut menikmati Mr. King-nya. Aku geleng-geleng melihatnya
seraya memeluk tubuh Daniel yang ada di sebelahku. Inikah yang namanya orgy?
Betul-betul gila. Aku tak menyangka kalau pesta ulang tahunku menjadi
sefantastis ini.Aku dan Daniel pun bergabung dengan mereka. Entah berapa jam
lamanya aku larut dalam pesta gila itu,kami berganti-ganti pasangan seenaknya.

Entah sudah berapa kali kami orgasme. Namun khasiat obat perangsang yang kubawa
itu memang luar biasa. Stamina kami seperti tak ada habis-habisnya.Pesta gila
itu akhirnya terhenti oleh Candra yang punya ide untuk bikin games. Wanita itu
ingin membuat game seperti yang dilakukannya pada Daniel sore tadi sebagai
hadiah ulang tahunku. Tentu saja aku setuju. Dengan posisi nungging, aku
berlutut di atas ranjang. Kepalaku rebah di atas bantal,mataku tertutup,
sementara kedua tanganku diikat. Kedua pahaku kubuka lebar-lebar. Permainan pun
dimulai. Pria-pria yang ada di situ secara acak akan memasukkan batang penisnya
ke dalam vaginaku. Jika aku bisa menebak siapa yang sedang beraksi,aku boleh
melepas ikatanku dan melapas hasratku dengan pria tersebut. Namun jika aku salah
menebak, aku harus mengulum penis pria tersebut sampai dia orgasme.Suasanya
sunyi senyap. Penis pertama mulai menyusup perlahan ke dalam lubang vaginaku.Aku
berharap penisnya Jonathan, karena mudah sekali mengenalinya. Perlahan penis itu
terus masuk ke dalam liang vaginaku. Ups.. tidak ada aksesoris apa-apa. Berarti
bukan Jonathan. Siapa ya? Aku jadi penasaran.Penis itu sudah amblas seluruhnya
kedalam vaginaku. Ughh.. nikmatnya. Tapi siapa ya? Aku melakukan kegel untuk
memancing desahan pria itu. Sial, nggak bersuara. Yang ada malah suara Shinta,
Melly, Candra, Yuni dan Liana yang berah-uh-ah-uh mengacaukanku. Ah.. aku betul-betul
bingung.“Stanley?” tebakku.Wanita-wanita itu cekikikan. Sang pria sama sekali
tak bersuara.

Tiba-tiba tubuh pria tersebut menunduk hingga aku bisa merasakan dengusan
nafasnya. Dibukanya tutup mataku.“Aww.. Chris!”, teriakku.Gimana aku nggak bisa
ngenalin sih. Dasar. Mereka semua tertawa. Sebagai konsekuensi, aku harus
mengulum penisnya sampai anak itu orgasme. Permainan terus berlanjut. Berkali-kali
aku gagal. Mungkin ada sekitar 7 kali aku tidak bisa menebak. Padahal kadang
salah seorang dari mereka beraksi lebih dari satu kali. Tapi aku tetap tidak
mengenali. Sialnya Jonathan malah melepas aksesoris yang menjadi ciri khasnya.
Huh.. Tapi aku senang. Bukan Tasha namaku kalau tidak mengenali penis si macho,
Frans. Aku langsung menjerit keasyikan begitu tahu tebakanku tepat. Dengan cool
Frans melepaskan ikatanku dan kami melepas birahi dengan ditonton oleh yang lain.
Setelah orgasme, permainan dilanjutkan.Berikutnya ketebak lagi. Gimana nggak,
siapa lagi yang penisnya bisa membuatku merasa seperti perawan. Ughhh.. nikmat
sekali saat penis super besar itu amblas di dalam vaginaku. Aku yang memang
sudah bisa menebak mencoba mengulur waktu sebentar. Nikmat sekali penis ini. Aku
melakukan kegel berkali-kali, hingga tiba-tiba penis itu memuntahkan spermanya
yang kental di dalam vaginaku. Si pemilik penis mengerang menahan nikmat. Aku
bisa mendengar suara gumaman heran orang-orang yang ada di situ.“Gotcha Daniel!”,
seruku sambil tersenyum penuh kemenangan.Yang lain berteriak heboh. Daniel pun
langsung membuka tutup mata dan tali yang mengikatku.“Tante curang ih..”,
rajuknya manja.Aku tertawa dan memeluk tubuh anak itu. Kami pun bercumbu sambil
disaksikan yang lain. Tak butuh waktu lama untuk mengembalikan birahi Daniel
setelah aku ‘mencuri’ spermanya tadi. Dengan gayanya yang buas, Daniel membuat
kami orgasme bersama.Permainan itu berlangsung sampai menjelang pagi. Setelah
semua selesai, Daniel dan tante-tantenya pamit untuk kembali ke kamarnya.

Sementara aku juga mau istirahat. Kami pun tertidur pulas sekali. Lewat jam dua
belas kami baru bangun. Satu persatu daun mudaku pamit pulang, hingga akhirnya
aku sendirian di kamar yang besar itu.Sambil berdiri di pintu, aku menyaksikan
pemandangan kamar yang berantakan. Botol-botol minuman berserakan di mana-mana,
begitu juga krim-krim bekas kue. Posisi kursi, meja dan sofa sudah nggak jelas,
ranjang apalagi sudah mawut-mawutan. Tapi aku merasa puas sekali. Betul-betul
pesta ulang tahun yang berkesan. Dan yang lebih berkesan lagi aku dapat daun
muda baru, Daniel.Sejak kejadian itu, aku menjadi akrab dengan Daniel dan juga
tante-tantenya. Aku jadi bersahabat karib dengan Candra. Dan dari mereka juga
aku mulai mengenal kehidupan malam. Petualangan sex-ku pun makin beragam. Aku
mulai sering ikut acara-acara gila yang diadakan Candra dan teman-temannya.Februari
kemarin, aku bercerai dengan suamiku. Toh aku pikir ada atau nggak ada suami
sama saja. Dia jarang sekali di rumah.Hak asuh Juliet pun kuserahkan dengan
ikhlas pada suamiku. Dan kini aku semakin bebas tanpa adanya suami dan anak. Aku
bisa keluar rumah sesukaku dan ikut acara-acara gilanya Candra. Bahkan tak
jarang aku menjadi tuan rumah untuk acara-acara tersebut, karena rumah
peninggalan suamiku ini memang besar sekali. Aku pun juga bebas mengundang daun-daun
mudaku ke rumah untuk memuaskanku kapan saja aku mau.